Selasa, 05 Januari 2010

FAKTOR GIZI DALAM PENDIDIKAN



A. MAKANAN DAN PERILAKU

Pernahkah Anda mengamati kelompok kera ? Pada sekawanan kera biasanya terdapat seekor raja; biasanya jantan berbadan besar, kekar, dan bertaring panjang dengan karakteristik amat pemarah, ganas, dan suka berkelahi. Bila merasa terusik, sekalipun dengan anak kera yang masih kecil, ia tidak segan-segan menggigit atau mencakar. Sang Raja hanya bersikap manis kepada kera betina yang jadi kekasihnya.

Pada suatu ketika, dilakukan percobaan, kepada Sang Raja di suntikan secara teratur hormon (enzim) progesteron (feminim), dan kepada seekor betina dewasa disuntikan hormon testosteron (maskulin). Apa yang terjadi ?

Ternyata setelah enam bulan, Sang Raja berubah. Pantatnya jadi besar, bahu menjadi kecil, dan bulu menjadi halus. Tubuhnya jadi tambun, dipenuhi lemak sehingga tidak tampak kekar lagi. Paling mencengangkan justru sikapnya yang berubah, ia jadi penyabar dan tidak garang lagi, suka menghindar untuk berkelahi. Terhadap anak kera yang masih kecil Sang Raja menjadi penyayang, kera kecil digendong dan dielusnya penuh kasih saying, melebihi kasih induk kera aslinya.


Sedangkan kera betina dewasa yang diberi suntikan hormon testosteron tadi juga berubah. Ia jadi tomboy; tubuhnya tampak kekar, berotot, matanya tajam, tampak garang, suka berantam dengan jantan lain. Ia sekarang menjadi penguasa, menjadi Ratu yang ditakuti kera lainnya termasuk dihindari Sang Raja.

Bila dengan suntikan hormon progesteron bisa membuat jantan menjadi feminim dan dengan memberi hormon testosteron melahirkan betina yang maskulin, tidaklah bermaksud mengajarkan Anda tentang cara-cara merubah seseorang pemarah menjadi penyayang, atau sebaliknya merubah orang penakut menjadi pemberani. Tetapi yang menarik dibalik ceritera di atas adalah, bahwa makanan yang dimakan setiap hari sangat mempengaruhi perilaku seseorang. Makanan dengan kandungan vitamin tertentu yang diberikan setiap hari untuk dikonsumsi membawa pengaruh luar biasa terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Kesediaan seseorang anak untuk melakukan aktvitas, termasuk kegiatan belajar, akan sangat tergantung dengan makanan yang dikonsumsinya setiap hari. Sebaliknya, ada pula makanan dan minuman tertentu yang justru amat berbahaya dan merusak kesehatan, perilaku dan kecerdasan anak. Untuk itu, di bawah ini akan diungkap jenis makanan dan dampaknya terhadap pendidikan, yang terangkum dalam judul faktor gizi dalam pendidikan.




B. KEBUTUHAN AKAN GIZI

Tubuh manusia memerlukan makanan secara rutin untuk memberi energi dan memelihara kelangsungan hidup. Makanan yang dibutuhkan itu bermacam-macam, antara lain karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan berbagai macam vitamin serta air. Masing-masing memiliki manfaat dan kegunaan yang berbeda dalam rangka pemeliharaan tubuh.


Zat atau kandungan dalam makanan itu diolah oleh tubuh menjadi energi dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk memelihara dan melancarkan sistem pertahanan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar untuk menghasilkan energi dan atau untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Protein diperlukan untuk mengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak secara otomatis memelihara netralitas tubuh dan menyiapkan antibodi sebagai penangkal gangguan organisme atau zat asing yang ditolak tubuh.

Mineral berguna untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan serta mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Mineral yang diperlukan antara lain; Zat besi yang berguna untuk pertumbuhan sel-sel darah merah. Sumber zat besi adalah daging, ikan, hati, ayam serta dalam jumlah sedikit dari sayur-sayuran. Kalsium yang biasanya terdapat dalam susu dan air, berguna untuk pertumbuhan tulang dan gigi, penggumpalan darah dan mempertahankan fungsi normal otot serta susunan saraf. Seng (Zn) yang biasanya terkandung dalam daging, hati, telur, ayam, seafood, susu, dan kacang-kacangan berguna untuk mencegah kelainan fungsi sel dan mencegah retardasi pertumbuhan. Iodium penting untuk susunan saraf pusat yang terkait dengan daya pikir dan pendengaran. Kekurangan iodium dapat mengakibatkan cacat fisik, cacat mental, gangguan pendengaran bahkan tuli sama sekali. Sumbernya terdapat dari laut, rumput laut dan lain-lain

Sedangkan vitamin memiliki fungsi penting membantu proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot, serta memfasilitasi kelancaran berbagai fungsi organ tubuh termasuk mengganti sel-sel yang mati. Vitamin A misalnya penting untuk pertumbuhan tulang mata, rambut, kulit, kuku. Sumbernya susu, keju, mentega, hati, kuning telur, minyak ikan. Vitamin B terdiri sekelompok vitamin berguna untuk menjaga sistem susunan saraf agar berfungsi normal. Vitamin ini terdapat dalam nasi, gandum, susu, daging dan makanan yang diformulasi seperti tahu tempe. Vitamin C berguna untuk pembentukan dan integritas jaringan dan peningkatan penyerapan zat besi, vitamin C terdapat dalam buah-buahan dan sayur

Disamping semua itu, kebutuhan yang sangat penting bagi tubuh kita adalah air. Air merupakan salah satu unsur vital dalam kehidupan. Fungsi air adalah sebagai media untuk melarutkan bahan-bahan atau zat di dalam tubuh, seperti di dalam darah, pencernaan dan peredaran darah, serta alat transportasi pembuangan sisa-sisa yang tak terpakai.


Sejauh ini orang telah mendeteksi 45 jenis zat yang dibutuhkan tubuh manusia. Kesemuanya diharapkan dapat terpenuhi melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Kekurangan dari zat yang dibutuhkan itu, meskipun dapat diatasi secara otomatis oleh tubuh, namun bilamana kekurangan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, justru akan menimbulkan berbagai akibat yang kait-mengkait dengan bagian lainnya.

Ketersediaan zat atau gizi yang dikonsumsi setiap hari juga tidak secara langsung dapat memberi dampak kepada aktivitas manusia, artinya; hari ini mengkonsumsi vitamin tidak serta-merta langsung kuat, sehat atau cerdas, tetapi secara perlahan dan lambat baru terlihat pengaruhnya. Itulah sebabnya, anak sekarang cenderung tinggi dari kedua orang tuanya karena pengaruh minum susu yang mengandung kalsium tinggi, serta atlit (petinju, pemain bola, bulu tangkis) negara maju seperti Korea dan Thailand tersohor memiliki daya tahan tubuh baik dibandingkan negara berkembang lainnya, hal ini boleh jadi karena ginsengnya yang telah menjadi konsumsi mereka dari kecil, bukan karena satu gelas sebelum bertanding.

Artinya, gizi tidak hanya menyediakan energi, tetapi membangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh secara permanen. Oleh karena itu, kondisi seseorang saat ini bukanlah ditentukan apa yang dimakannya hari ini, tetapi merupakan akumulasi kondisi gizi yang dimilikinya semenjak dari kecil. Seseorang yang kuat, tangkas dan pemberani secara permanen, tidak cukup dengan segelas extra joss, tetapi akan terjadi bagi yang telah meminum secara rutin. Termasuk pula dengan kecerdasan seorang anak, tidak akan cukup dengan satu tablet cerebrovit, akan tetapi sangat tergantung pula dengan kecukupan dan keterpeliharaan gizinya setiap hari. Kondisi inilah yang menentukan kualitas pisik seseorang.


C. GIZI DAN SEL OTAK

Persoalan; Mengapa gizi yang dikonsumsi seseorang mempunyai kaitan dengan kecerdasannya ? Telah lama menjadi kajian dari berbagai ahli, mulai dari ahli kesehatan, biologis, neurolog, sampai kepada psikologi. Pada prinsipnya, mereka melihat gizi punya kaitan dengan proses kerja otak. Gizi inilah yang secara pelan tapi pasti menentukan organ sentral manusia itu.

Di saat anak lahir, keseluruhan organnya telah dilengkapi dengan berbagai kondisi dasar, termasuk otak. Khusus tentang otak ini, menurut ahli genetika, pembentukan otak dimulai pada minggu 30 kehamilan sampai lahir. Di saat lahir pembentukan sel otak anak telah mencapai 66% dengan berat 27 persen atau setara dengan 350 gr dari 1300 s.d 1400 gr berat otak normal. Penyempurnaan pembentukan dilanjutkan dari lahir sampai usia 18 bulan. Pada usia ini pembentukan otak telah mencapai 90%. Oleh karena itu mulai dari minggu ke-30 kehamilan sampai usia 18 bulan adalah masa-masa krusial pertumbuhan otak anak. Dalam priode inilah sel otak mengalami perkembangan yang sangat cepat, sementara masa selanjutnya pertumbuhan otak tidak secepat pada masa ini lagi.

Dalam masa-masa pertumbuhan yang cepat itu, otak sangat rentan terhadap kekurangan gizi. Kekurangan gizi, khususnya protein dan lemak, pada saat kehamilan dapat menggangu proses sintesis protein otak, dan menyebabkan sel otak kurang banyak, sehingga memungkinkan anak terlahir dengan berat otak lebih rendah dari 27 persen batas toleransinya. Bila anak lahir dengan otak di bawah batas toleransi ini, ada kemungkinan sel-sel otaknya akan kurang, jaringan syarafnya tidak sempurna sehingga otak terlihat lambat dalam menjalankan fungsinya.

Kekurangan sel dan berat otak yang dibawa saat lahir inilah yang menimbulkan masalah beruntun. Kendatipun digenjot dengan gizi yang sempurna pada usia bayi, atau pada masa cepat tumbuh otak, devisit (kekurangan) yang terjadi dalam kandungan itu akan sulit terkejar. Sel otak anak akan tetap saja kurang. Masa 18 bulan adalah sangat sulit bagi tubuh anak untuk mengisi kekurangan (devisit) kandungan itu. Akan tambah parah lagi, bila masa bayi itu anak juga mengalami kekurangan asupan gizi, sehingga membuat kekurangan sel otak secara permanen. Kekurangan sel dan berat otak pada masa-masa pembentukan itu, dapat menyebabkan kemampuan dan kecepatan proses kerja otak jadi lambat, bahkan tak mampu menjalankan fungsinya secara normal. Mungkin timbul gejala sulit kosentrasi, sampai kepada disfungsi atau ketidak-mampuan berfikir. Untuk itu, pada masa pesat pertumbuhan otak ini, gizi penting mendapat perhatian.


Kekurangan gizi pada masa-masa pertumbuhan otak ini sering menimbulkan kerusakan fatal yang kemudian memperlihatkan bermacam-macam gejala kelemahan kecerdasan; rendahnya kemampuan pengenalan geometric, reaksi lambat, daya ingat kurang, bahkan sampai idiot. Kerusakan otak yang diawali karena kekurangan gizi pada masa kandungan atau bayi ini bersifat permanen. tidak dapat pulih, dan akan berlangsung seumur hidup. Meskipun berbagai usaha dilakukan orang tua maupun guru di sekolah untuk mengatasinya, tetap akan ditemukan kesulitan memperbaikinya. Akibatnya, tidak saja sulit kosentrasi, lambat menangkap pelajaran di sekolah, tetapi mungkin sekali memiliki kelemahan permanent dalam fungsi tertentu, seperti autis, gangguan bicara, gangguan emosi, dan gejala kelemahan kecerdasan lainnya.

Pada masa balita remaja dan dewasa, otak juga memerlukan asupan gizi yang cukup. Gizi yang dikonsumsi berfungsi pengoperasian dan pemeliharaan seluruh organ tubuh, termasuk otak. Gizi yang cukup memudahkan proses kerja otak dalam menjalankan 3 fungsi utamanya, 1) menangkap, memahami serta merespon rangsangan, 2) menyimpan pengalaman, dan 3) mengendalikan gerak tubuh secara keseluruhan.-

Oleh karena itu, gizi tidak hanya diperlukan pada saat pembentukan otak tetapi justru setiap saat perlu dijaga. Kekurangan gizi, yang sekarang ini banyak terjadi, baik karena kemiskinan, kurangnya pengetahuan tentang gizi, maupun juga yang disengaja seperti diet seksi yang dilakukan gadis remaja sekarang ini, justru sangat memungkinkan gangguan pada sel-sel otaknya. Begitu juga, diet yang dilakukan ibu hamil yang ketakutan anak terlahir besar, justru akan berakibat pula kepada proses pembentukan indung telur atau sel otak bayi yang dikandungnya.

D. PROSES PENYIMPANAN MEMORI PADA OTAK

Otak adalah organ vital bagi manusia, sentral kendali segala aktivitas disamping berfungsi sebagai penyimpanan memori. Pikiran, perasaan dan perilaku manusia dikendalikan oleh otak, bahkan Citra individu terletak pada otaknya Otaklah yang menentukan bodoh pintar, cermat-tidak, baik-buruk, atau sopan tidaknya seseorang. Otak pula yang mengendalikan secara otomatis perilaku baik yang disadari maupun yang bersifat reflek. Semua keputusan otak itu tidaklah berdiri sendiri, tetapi dilakukannya dengan mempertimbangkan memori atau pengalamannya. Tak obahnya bagaikan komputer, mampu menyimpan maupun mengolah data. Kesamaan proses kerja otak dengan komputer itu agaknya dapat ditangkap dari sebuah ceritera berikut ini.

Pada suatu hari Rumah Sakit di California, AS. kedatangan seorang pasien, Guru Besar, Profesor. Ia mendapat penyakit ganas yaitu tumor otak. Universitasnya memberi rekomendasi, apapun caranya; jiwa Profesor ini perlu diselamatkan dan Universitas itu akan menanggung seluruh biaya perawatannya Karena Profesor tersebut adalah satu-satunya ahli nuklir yang sangat mereka butuhkan.

Namun setelah dirawat beberapa lama, segala macam upaya dokter untuk penyembuhan Profesor itu tak berhasil. Satu-satunya jalan yang harus ditempuh lagi untuk menyelamatkan nyawa sang Profesor adalah transplantasi (cangkok) otak. Namun tentu saja, tidak satupun warga kampusnya yang bersedia jadi donor. Sampailah pada suatu hari, rumah sakit itu menerima pasien kecelakaan. Seorang karyawan yang tak dikenal, kakinya patah, dadanya remuk akibat benturan. Namun kepalanya tidak cedera, termasuk jaringan otaknya. Pasien tersebut akhirnya meninggal dunia. Sang dokter yang merawat Profesor berkata "Nah saatnya tiba membantu Profesor". Secepat kilat, diperintahkannya menyiapkan operasi. Dengan team yang dilengkapi; ahli bedah, neurogi, termasuk ortopedi, mereka bekerja keras selama 6 jam. Operasi itu berhasil, otak karyawan itu sukses dicangkokkan dalam otak Profesor itu. Profesor tersebut dibaringkan di ruangan khusus dan tak dibolehkan siapapun membezuknya, sampai ia dinyatakan boleh pulang.

Kemanakah sang Profesor itu kembali? Ternyata Profesor itu kembali ke rumah karyawan yang tabrakan itu. Ia menganggap rumah dan keluarga karyawan itu adalah rumah dan keluarganya. Isteri dan anak karyawan tentu saja menolaknya dan tidak mengakuinya sebagai suami atau ayah mereka. Namun Profesor itu dapat menyakinkan bahwa dirinya adalah karyawan yang kecelakaan itu. Untuk membuktikan ia menceriterakan perkawinan, kelahiran anaknya, bahkan ia mengenal tahi lalat yang terdapat dipunggung sang isteri karyawan itu. Ia merasa isterinya adalah isteri karyawan itu. Ketika dibawa ke rumah asalnya, oleh isteri dan anak-anaknya ia disambut hangat serta penuh sukacita, namun Profesor itu menjadi bingung, ia tak mengenal sama sekali isteri dan anaknya itu. Aneh sekali bukan!


Profesor itu betul-betul jadi karyawan, gara-gara transplantasi otak. Bukankah itu mirip sekali dengan komputer yang diganti hardisknya. Semua program dan data lama hilang, yang muncul justru data dan program yang ada dan tersimpan pada hardisk yang baru dimasukan, meskipun cassingnya tetap yang lama.- Biarpun pisiknya adalah tubuh Profesor, namun pikiran dan perasaaanya adalah karyawan yang kecelakaan. Ia ingat akan pengalaman pacaran maupun segala pengalaman yang dialami karyawan itu. Disuruh mengajar ke kampus ia menjadi tak mampu. Kenapa begitu dan bagaimana proses kerja otak itu sebenarnya?

Otak terbentuk dari protein terbaik tubuh, dilindungi dengan tulang yang keras; tengkorak dan kening. Otak terbagi dua; belahan kiri dan kanan. Masing-masing belahan dilengkapi pembuluh darah dan jaringan syarat-syaraf halus yang berlapis dan berlekuk. Setiap lekuk mengandung lapisan tipis lemak (membrane) dan cairan untuk melindunginya dari goncangan. Ia tersebar dari depan hingga belakang kepala. Bagian depannya dinamakan otak primitif dan bagian tengah disebut limbig dan bagian belakang disebut otak pikir atau otak kecil.














Limbig
Otak Primitif
Otak Pikir
Gambar 1. Tiga Bahagian Otak Manusia

Otak primitif lebih banyak melakukan fungsi refleks pisik seperti yang terdapat dalam kebanyakan hewan, limbig yang terdapat pada bagian dalam adalah pengendali emosional, sedangkan otak pikir adalah rasional dan pemecahan masalah. Ketiga bagian ini terdapat pada kedua belahan otak, baik kiri maupun belahan kanan.








Kedua belahan otak, kiri dan kanan, mempunyai fungsi yang berbeda dalam mengolah informasi atau bereaksi. Belahan kanan punya fungsi mengendalikan visual dan emosional dan cenderung subjektif serta intuitif. Misal, saat mendengar musik, melihat lukisan, atau karya seni lainnya maka yang berfungsi menentukan indah, menarik atau artistiknya adalah otak belahan kanan. Sedangkan otak belahan kiri berfungsi verbal serta membuat mengklasifikasikan. Otak belahan kiri ini lebih rasional dan objektif. Seperti saat memecahkan soal matematika, berbicara, atau menulis maka yang berfungsi adalah otak belahan kiri. Perbedan tersebut dilihat sbb:

KIRI FUNGSI OTAK KANAN

Menggunakan logika menggutamakan perasaan
Mendetail orientasi global
Mengutamakan data menggunakan imajinasi
Orientasi masa lalu dan sekarang orientasi masa kini dan esok -
Matematika dan IPA filsafat dan agama .
Memiliki buktii Mempercayai
Mengetahui mengapresiasi
Perhatian terfokus perhatian terbagi-bagi
Tahu nama sesuatu tahu fungsi sesuatu
Berdasarkan realitas berdasarkan fantasi/intuisi
Menghasilkan hal strategis menghasilan kemungkinan
Bersifat praktis dorongan -
Pertimbangan keamanan berani ngambil resiko


Meskipun kedua fungsi belahan otak ini memiliki saluran indra yang sama, namun seseorang memiliki kecenderungan untuk menggunakan hanya salah satu bagian dari belahan otak tersebut. Mungkin seseorang lebih dominan menggunakan belahan kiri saja atau kanan saja. Dominasi belahan otak yang digunakan oleh seseorang akan memperluhatkan cara atau perilaku yang berbeda dalam beraktivitas maupun dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan dan pekerjaannya. Orang yang baik adalah yang bias menyeimbangkan kedua fungsi belahan otaknya. Pola keseimbangan inilah yang akan menghasilkan manusia yang lebih baik, bijak dan diterima banyak orang.

Dalam menjalankan fungsi sebagai kendali aktivitas manusia, sebenarnya otak mengolah dan mempedomani pengalaman yang pernah dialami seseorang. Pengalaman yang dialami via lima macam alat indrawi (mata, telinga, lidah, hidung dan kulit) memberi sinyal kepada otak untuk bereaksi dan kemudian menyimpan sebagian besar pengalaman itu.

Bilamana pada otak banyak tersimpan pengalaman, maka otak seseorang akan berreaksi cepat, tepat, baik atau benar. Orang seringkali salah, ragu atau bimbang bila dalam otaknya tidak tersimpan pengalaman atau data yang bisa diolah otak dalam mengambil perintah. Atau setidaknya, seseorang menjadi sulit memutuskan atau kungkin ragu bila data atau pengalamannya akan hal itu blank sama sekali. Misalkan, kepada seseorang dihidangkan hanya boleh mengambil satu dari dua pilihan makanan, sate atau bakso. Yang pernah merasakan kenikmatan sate, dan yang menyukai bakso akan cepat mengambil pilihannya. Namun bagi yang belum pernah mencicipi kedua jenis makanan itu, bakal ragu dan boleh jadi menolak kedua-duanya. Sebab rasa sate atau bakso tersebut belum tersimpan pada otaknya. Bagaimana otak menyimpan memori pengalaman itu ?

Sebagaimana telah juga diuraikan pada bagian lain buku ini, bahwa sebagian besar pengalaman yang dilalui seseorang, akan tersimpan dalam otaknya. Otak manusia yang dilengkapi berjuta-juta neuron (syaraf) melakukan reaksi setiap kali mengindra. Bila seseorang memperoleh pengalaman (mendengar, melihat, mencium, mengecap, atau merasa) dengan lima macam alat indra, maka neuron syaraf otaknya akan bereaksi dengan membentuk pengumpalan protein pada batang neuron tertentu dengan cara bagian luarnya mengeras. Proses pengumpalan protein pada batang neuron ini yang disebut dengan melienasi.


Bila ujung syaraf menerima pengalaman baru lagi maka akan terjadi lagi melienasi baru pada batang neuron, dan begitu slanjutnya. Dalam poses pengumpalan itulah tersimpan semua aspek dari pristiwa yang terindra, sehingga akan tergabung hasil rekaman telinga, mata, hidung, lidah, serta kulit. Sesuai dengan peristiwa yang terjadi dan alat indra yang aktif waktu itu. Oleh sebab itu, jaringan neuron yang sering digunakan akan terlihat tebal dari yang jarang digunakan.




Gmbar 3. Ujung neuron melienasi batang neuron raphe




Melienasi bisa membentuk rantai atau jaring laba-laba. Pengumpalan protein yang membentuk rantai ini mirip dengan ketela, yang membentuk umbi pada akarnya. Sedangkan pengumpalan jaring laba-laba mirip reaksi nuklir. Saling berhubungan satu dengan lainnya.

Pembentukan melieneasi akan mengakibatkan batang neuron (syaraf) pada melienasi awal akan menebal sehingga memudahkan lalu-lintas sinyal dari dan ke panca indra. Akibatnya orang akan mudah ingat dengan pengalaman itu. Oleh karena itu, pengalaman yang berulang kali dilakukan, atau pengalaman yang menimbulkan banyak melieneasi berikutnya akan mudah diingat seseorang, hanya sekejap waktu diperlukan untuk mengingatnya kembali. Misalnya, pengalaman dengan pacar pertama. Tak pernah terlupakan oleh setiap orang, termasuk Anda ya kan ! Seorang yang telah mahir dan berulang kali mengerjakan soal matematika akan cepat memahaminya serta akan mudah diingatnya bila bertemu dengan soal yang sama. Sebab, syaraf dari dan ke melienasi pengaman itu telah menebal sehingga saat dibutuhkan akan mudah dipanggil kembali.

Melienasi pada otak inilah yang menyebabkan seluruh pengalaman manusia tersimpan. Baik berupa informasi, pengetahuan, keterampilan, termasuk simbol atau lambang. Bila pengumpalan ini tidak rusak, ia akan tetap berisi pengalaman itu. Pengalaman waktu kecilpun masih diingat seseorang walaupun ia sudah tua. Itulah pula profesor di atas bisa ingat dengan tahi lalat dipunggung isteri karyawan, karena dalam otak profesor ada melienasi tentang bentuk dan tanda -tanda tubuh isteri karyawan itu. Sedangkan keahliannya dibidang nuklir yang disimpan dalam otaknya yang terjangkit kanker telah dibuang bersamaan dengan transplantasi yang dilakukan dokter.

Kemampuan otak membentuk melienasi inilah yang menentukan cerdas tidaknya seseorang. Bila proses pembentukan melienasi ini lancar dan mudah, maka seseorang akan memiliki banyak pengetahuan, dan yang bersangkutan akan dianggap cerdas. Bagi anak yang terkebelakang, ditandai dengan proses melienasi yang lambat.

Cepat atau lambatnya pembentukan melienasi ini terutama sekali dipengaruhi oleh kondisi sel dan protein pada otak. Bila sel dan protein otak tidak mencukupi, maka melienasi akan lambat atau bahkan sulit terjadi.


Kecukupan sel dan protein otak ini sangat tergantung dengan kondisi gizi yang dikonsumsi seseorang, baik sewaktu masa cepat tumbuh otak, maupun kondisi sekarang. Kondisi gizi yang baik, akan mempermudah terbentuknya melienasi pada otak, dan kekurangan apalagi devisit yang bermula dari kandungan akan berakibat lambatnya proses pembentukan melienasi, akibatnya pengalaman yang diperoleh seseorang akan berlalu tanpa arti, karena tidak tersimpan dalam otaknya. Sehingga tidaklah mengherankan, persoalan gizi ini sangat penting dalam mempengaruhi kecerdasan seseorang.

Disamping itu, proses melienasi juga dipengaruhi oleh sifat dari pengalaman itu. Adakalanya pengalaman begitu mudah membentuk melienasi dan juga ada yang sulit. Pengalaman yang mudah tersimpan adalah pengalaman yang berkesan; Berkesan karena positifnya: seperti pengalaman yang sangat memuaskan, supraise, pertama kali dialami, menggembirakan, menguntungkan atau membahagiakan. Berkesan dapat pula karena negatifnya; sangat merugikan, melelahkan, mengecewakan, menyedihkan, menakutkan atau menyakitkan.

Pengalaman, positif maupun negatif seperti ini, akan sangat mudah tersimpan dalam otak. Misalnya, kencan dengan pacar pertama, baik laki-laki maupun wanita, biarpun peristiwanya sudah puluhan tahun, masih segar dalam ingatan akan tempatnya, baju yang dipakainya, serta kata-kata dan janjinya yang diucapkannya. Karena itu adalah pengalaman yang mengesankan. Begitu juga halnya dengan peristiwa yang menyakitkan misalnya pengalaman kena tipu, diejek, atau berkelahi dengan seseorang. Sering muncul secara tiba-tiba dalam pikiran manusia.
Pengalaman yang dilalui sehari-hari, apalagi sudah bersifat rutinitas, sering kali tidak tersimpan dalam otak. Tapi ini, ada kalanya sangat menguntungkan namun seringkali justru merugikan. Kita sering lupa nama, alamat, atau nomor telepon teman sehingga merasa tidak enak, tersesat, atau mungkin perlu butuh waktu dan biaya menemukannya. Begitu juga dengan kegiatan belajar, mengingat penjelasan guru atau membaca buku teks. Meskipun barusan didengar secepat itu pula hilang. Karena KBM menjadi rutinas tak berkesan atau menarik, pengalaman itu tak membentuk melienasi. Bahkan dalam membaca, hanya sedikit yang bisa tersimpan, buku ini misalnya, yang tersimpan mungkin cerita kera atau profesornya saja.
E. MAKANAN PENUNJANG KECERDASAN

Dari empat puluh lima zat gizi yang dibutuhkan tubuh dan harus tersedia didalam makanan sehari-hari, sebelas diantaranya amat diperlukan oleh otak. Penelitian tentang jenis zat yang dibutuhkan tubuh dan otak itu masih diteliti. Para ahli gizi dan kesehatan sangat berambisi menemukan lagi kemungkinan mikromineral dan unsur-unsur vitamin baru lainya.

Dari sebelas macam gizi yang diperlukan sel otak itu sebenarnya adalah gizi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan energi (ATP) dari glukosa. Gizi yang dibutuhkan itu antara lain adalah berupa vitamin, antara lain Vitamnin B kompleks, vitamin C, zat besi dan magnesium, serta asam amino choline, pyruglutamat, serta asam pantothenat (vitamin B5).

1. Acetylcholine atau Q-10

Dalam berfikir, otak membutuhkan banyak energi. Seorang yang sedang main catur misalnya, kebutuhan kalorinya sama dengan seorang pemain sepak bola. Dalam melaksanakan pekerjaannya, otak dikendalikan oleh neurotransmitter, yaitu senyawa kimia yang terdapat dalam sel otak dan dikeluarkan jika ada rangsangan fisiologis atau patologis. Kadar senyawa tersebut sangat menentukan responsif otak terhadap rangsangan. Salah satunya yang amat menentukan yaitu bagian dari neurotransmitter yang mengendalikan pekerjaan intelektual otak seperti berpikir, mengingat, berbicara, berargumen dan lain-lain.

Kadar Acetylcholine dalam otak tergantung pada zat gizi makanan. Sel otak memerlukan coenzim Q-10 untuk mengefisienkan penggunaan energi. Zat gizi tersebut dibentuk di dalam otak, namun bahannya dipasok lewat makanan yang dikonsumsi. Bahan pangan yang kaya kandungan coenzim Q-10 adalah sardine, mackarel, kacang-kacangan, dan biji-bijian, atau mungkin juga diperoleh dari suplemen seperti smart nutrient yang belakangan banyak ditemua dipasar.

2. Pentingnya Asam Lemak

Agar proses pembentukan melienasi lancar, diperlukan pula asam lemak. Fungsi asam lemak adalah mempercepat pembungkusan melienasi. Bersama kolesterol, asam lemak membentuk 75 persen pembungkus saraf dalam otak yang mempercepat penghantar sinyal atau impus saraf. Fungsi dari lemak ini adalah untuk memudahkan terjadinya proses melienasi kerja otak. Pengumpalan protein otak akan berlangsung secara otomatis sebagai akibat peristiwa pengalamannya atau informasi yang menarik perhatian.

Mengapa asam lemah omega 3 diperlukan ? Temuan ini berawal dari Penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi, Bogor, melaporkan adanya petunjuk kuat asam lemak omega-3 dan omega-6 berperan penting dalam peningkatan kecerdasan. Penelitian dilakukan pada masyarakat yang biasanya melahirkan bayi dengan tingkat IQ di bawah normal. Penilaian kecerdasan ini menggunakan ukuran kecerdasan atau IQ (Intelligence Questien). Pemberian tambahan makanan dengan, menunjukkan skor perkembangan IQ anak yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi asam lemak essensial omega-3 dan omega-6 menjadi anak dengan IQ normal. Lokakarya yang diselenggarakan atas kerjasama Dewan Riset Nasional, pusat penelitian dan pengembangan gizi, Depkes, dan Bagian Gizi Masyarakat Universitas Indonesia itu memberikan kesimpulan bahwa asam lemak omega-3 dan omega-6 mempunyai peranan penting dalam peningkatan tingkat kecerdasan anak. Asam lemak Omega 3 dan Omega 6 tersebut banyak terdapat pada air susu ibu (ASI), ikan laut, kedelai, dan produk olahannya. Karena itu dalam masa cepat pembentukan otak, ibu hamil perlu meningkatkan konsumsi akan asam lemak omega 3 dan Omega 6 ini serta setelah melahirlan perlu memberi ASI yang cukup serta makanan lain seperti ikan dan kedelai tersebut.



3. Perlunya Vitamin A

Vitamin A adalah sejenis zat yang sifatnya larut dalam lemak, ditemukan pada pertengahan abad 20 lalu. Biasanya banyak dikandung dalam makanan nabati dan hewani; hati, kuning telur, susu dan mentega; sayuran berwarna hijau tua serta buah-buahan yang berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis wortel, tomat, jagung, pepaya, mangga, nangka dan jeruk.

Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi tubuh. Fungsi utama dan khusus dari Vitamin A adalah pembentukan dan pemeliharaan selaput mata. Vitamin A menjadikan kornea mata dapat menangkap stimulus yang dilihat. Kekurangan Vitamin A dapat diidentifikasi dengan membandingkan penglihatan normal dengan cahaya remang. Bila kita butuh waktu lama bisa beradaptasi, melihat dari cahaya terang di luar kemudian memasuki ruangan yang remang-remang, saat berpapasan dengan mobil yang memasang lampu yang menyilaukan. Bila adaptasinya lama, berarti ada indikasi kekurangan Vitamin A. Kecepatan mata beradaptasi dari terang ke gelap atau remang-remang berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia di dalam darah. Vitamin A berfungsi membentuk redopsin (zat warna). Kornea mata terpengaruh bilamana kekurangan vitamin A. Kelenjar air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Kekurangan vitamin A adalah rabun senja.

Dari berbagai penelitian ditemukan bahwa kekurang vitamin A memiliki pengaruh ke banyak hal. Mulai dari terhambatnya fungsi kelenjar air mata, pengeringan pada selaput yang menutupi kornea, kekurang vitamin A juga memiliki dampak terhadap menurunnya kekebalan tubuh, sehingga mudah terserang infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula maningkatkan endapan yang dapat menyebabkan batu ginjal dan gangguan kantung kemih. Oleh karena itu, Vitamin A kerap pula dinamakan vitamin anti-infeksi.

Karena kegiatan belajar banyak berkaitan dengan aktivitas mata, seperti membaca, menulis, menggambar, dan mengamati, maka kekurangan vitamin A dapat mempengaruhi aktivitas belajar tersebut, sehingga kekurangan dari Vitamin A dapat mengurangi kecepatan dan ketepatan aktivitas belajar seorang anak.


F. HAMBATAN BELAJAR KARENA KEKURANGAN GIIZI

Kekurangan gizi adalah persoalan yang banyak ditemui di negara berkembang. Hal ini disebabkan karena pemahaman terhadap gizi masih rendah. Bahkan sering kali penyuluhan gizi justru dianggap sebagai pemberitahuan gizi kepada masyarakat miskin. Mereka yang merasa mampu tidak merasa bermasalah dengan gizi tersebut dan pengetahuan tentang gizi dianggap untuk keluarga miskin. Pada hal, tidak sedikit kekurangan gizi sekarang ini justru dialami oleh anak-anak dari kalangan menengah ke atas.

Pemahaman tentang gizi tidak sekedar mengetahui vitamin dan manfaatnya, akan tetapi sebenarnya mencakup hal berikut yaitu; 1) pengetahuan tentang jenis vitamin dan kandungan gizi dari makanan, 2) pengetahuan tentang teknologi pangan yang mencakup cara mengolah makanan bergizi, atau pengolahan struktural bahan pangan tertentu agar menjadi makanan yang bergizi, serta 3) pengetahuan dan pemahaman akan zat-zat tambahan yang merugikan kesehatan. Karena disamping kandungan gizi, makanan harus aman untuk dikonsumsi, khususnya kandungan zat racun yang ada atau mungkin ada, misalnya, mikroba, patogen atau zat kimia lain yang berbahaya bagi tubuh.

Oleh karena itu, pengetahuan tentang gizi menjadi amat penting dimiliki setiap keluarga. Memenuhi kebutuhan gizi bukanlah dengan cara makan yang banyak kenyang, atau karena diperoleh dari supermarket langsung dianggap bergizi. Makanan yang dibeli dengan harga mahal tidak identik dengan gizi tinggi. Makan yang banyak belum tentu memberikan gizi yang seimbang. Mungkin zat tertentu dikonsumsi lebih banyak tetapi devisit pada zat lainnya. Akhirnya akan mempengaruhi daya tahan pisik dan termasuk kecerdasannya.

Kekurangan gizi, sekarang ini banyak terjadi. Tidak hanya karena disebabkan oleh faktor kemiskinan, tetapi justru disebabkan karena pengetahuan tentang gizi yang rendah. Bahkan sering ditemui, kekurangan gizi juga terjadi karena disenggaja. Program diet yang banyak dilakukan remaja putri dewasa ini dengan tujuan agar terlihat ramping dan seksi justru tak sedikit yang menjerumuskannya seseorang pada Kondisi Gizi Buruk (KGB), dengan segala akibatnya. Untuk memahami kondisi tersebut di bawah ini disandingkan tanda-tanda ekstrim kondisi kekurangan dan kecukupan gizi.

Tabel 1. TANDA KECUKUPAN DAN KEKURANGAN GIZI
Tanda Kekurang Gizi Tanda Kecukupnan Gizi
Berat badan kurang dan terlihat kurus Berat badan normal sebanding dengan tinggi
Tubuh lemah, lunak, bahu menurun, dada cekung, bungkuk, jalan tidak tegak, tungkai kaki bengkak, betis lemas, kulit jatuh. Postur Tegak, tungkai & lengan lurus, otot kuat, ada lemak di bawah kulit sehingga kulit kenyal.
Kurang perhatian, bingung tapi cepat tersinggung Antausias, aktif, lincah,energik, tak mudah tersinggung
Kurang nafsu makan, pencernaan kurang baik, pembesaran hati / limpa, sembelit terasa, suka terserang diare Nafsu makan baik, pencernaan baik, sembelit tak teraba
Detak jantung lebih cepat, jantung, membesar, irama abnormal tekanan darah meningkat Detak jantung dan irama normal tekanan darah normal
Lesu, mudah letih, apatis, refleksi kesadaran menurun, mudah ngantuk, mudah tersinggung. Perhatian baik, responsif, refleks tinggi, energetik, penuh semangat/ tenaga, tak mudah tersinggung
Rambut seperti serabut tak mengkilat, kering, jarang, mudah rontok Rambut mengkilat, kasar, tak mudah rontok, kulit kepala normal
Kulit kusam, kering, pucat, banyak pigmen, bintik-bintik merah Kulit licin, cukup lembab, warna segar
Wajah keabuan, bersisik kehitam-an di bawah mata dan pipi, di sekitar hidung dan mulut Muka & Leher punya warna seragam, licin, tampak sehat
Bibir kering, mengelupas, mudah pecah-pecah, bengkak, luka di sudut bibir Bibir Licin, warna bagus, lembab, tidak bengkak
Mulut tampak bengkak dan dalam mulut kotor seperti busa, mudah berdarah, merah meradang dan mengerut disamping gusi Lapisan dalam mulut merah, gusi- merah normal, tak ada pendarahan
Mulut suka bengkak, lidah merah tua, lidah kayak luka, jonjot membesar atau mengecil. Lidah merah normal, licin, jonjot dipermukaan lidah, tak ada luka
Gigi geling suka berlubang, ompong, suka nyeri, gigi warna-warni, posisi takberaturan Gigi tak berlubang, tak nyeri, mengilat, pertumbuhan gigi baru teratur
Selaput dalam mata merah, kering, pucat, keruh, atau ada tanda-tanda infeksi, bintik merah di sudut mata Mata bersinar, bersih, selaput besar tak ada perubahan warna di selaput putih
Pembesaran kelenjar gondok pada leher, suka benjolan di bawah dagu Leher (kelenjar) normal, tak ada pembesaran.
Bentuk kuku seperti sendok dan rapuh Kuku keras, putih kemerahan
Tanda-tanda ini tidak terjadi seketika, tapi akan terbentuk dalam kondisi yang sudah berjalan lama. Kekurangan gizi yang akut akan memperlihatkan hampir semua gejala di atas, bahkan bisa ditemukan kondisi busung lapar.
Kendatipun kekurangan gizi tidak selalu edentik dengan penyakit, namun siswa yang kekurangan gizi sangat rentan mengalami sakit. Mereka cenderung cepat lelah, atau tidak mampu mengikuti kegiatan belajar yang menuntut kesediaan pisik, seperti dalam kegiatan olah raga, kerja lapangan, atau pelatihan. Bahkan siswa yang sulit kosentrasi, suka ngantuk, tidak gairah, cepat lelah, atau memperlihatkan gejala sakit dalam kegiatan belajar besar kemungkinan karena tanda atau gejala mudah terserang penyakit.
G. 13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG
Motto "Empat Sehat Lima Sempurna" beserta logonya telah begitu populer di kalangan masyarakat kita. Sejak diciptakan, Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, pada tahun 1950-an. Empat sehat lima sempurna itu adalah makanan yang harus dikonsumsi masyarakat dan berisi lima kelompok, yaitu: (1) nasi atau makanan pokok, (2) lauk-pauk, (3) sayur-sayuran, (4) buah-buahan, dan (5) susu..
Setelah dunia mengalami krisis pangan dan gizi, maka dalam Kongres Gizi Internasional di Roma tahun 1992 menganjurkan setiap negara menyusun panduan bagi masing-masing negara. Tahun 1994 Indonesia melalui Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan (Depkes) merespon rekomendasi itu mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), dan tahun 2002 mengalami revisi inilah yang disebut Pesan Dasar Gizi Seimbang.
Isi pesan itu adalah ajuran untuk (1) Makanlah aneka ragam makanan; (2) makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi; (3) makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi; (4) batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi; (5) gunakan garam beryodium; (6) makanlah makanan sumber zat besi; (7) berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya; (8) biasakan makan pagi; (9) minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya; (10) lakukan aktivitas fisik secara teratur; (11) hindari minum minuman beralkohol; (12) makanlah makanan yang aman bagi kesehatan; (13) bacalah label pada makanan yang dikemas.

1. Santap aneka ragam makanan, karena kenakaragaman makanan tersebut sangat mendukung kebutuhan pisisk, diantaranya adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat dalam jumlah dan proporsi seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil/menyusui, orang dewasa, dan lansia
2. Makan makanan untuk memenuhi kecukupan energi Energi dan tenaga diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak, dan protein. Energi untuk metabolisme dasar (menghasilkan panas tubuh dan untuk kerja organ tubuh), untuk aktivitas sehari-hari (belajar, bekerja, dan berolahraga). Kelebihan energi dapat menimbulkan obesitas (kegemukan). Kekurangan energi menyebabkan kekurangan gizi.
3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Karbohidrat sederhana (gula dan makanan manis) seyogyanya dikonsumsi dengan memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat jumlah. Makanan manis (gula) dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktivitas, dan jumlahnya tidak melebihi 3 - 4 sendok makan gula per hari. Karbohidrat kompleks dikonsumsi bersama makanan sumber unsur gizi lain, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Seyogyanya 50 - 60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.
4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi. Konsumsi lemak/minyak secara berlebihan dapat berisiko kegemukan atau disiplidemia bagi yang mempunyai kecenderungan ke arah itu. Dislipedemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori. Unsur gizi ini juga berperan sebagai sumber asam lemak esensial serta membantu penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, K).

5. Gunakan garam beryodium. Penggunaan garam beryodium mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Penggunaan garam yang berlebihan tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 g atau 1 sendok teh per hari.
6. Makan makanan sumber zat besi. Sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi.
7. Berikan ASI kepada bayi sampai berumur empat bulan. Untuk dapat memberikan ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi menunya selama hamil dan menyusui. Makanan pendamping ASI (PASI) hanya diberikan setelah bayi berusia lebih dari empat bulan. Pemberiannya bertahap menurut umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan kecerdasan.
8. Biasakan makan pagi. Makan pagi dengan menu beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kebugaran tubuh dan meningkatkan produktivitas kerja. Pada anak-anak, sarapan akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa ditingkatkan
9. Minum air bersih, aman, dan cukup jumlahnya. Air minum harus bersih dan bebas kuman. Minum air bersih 2 l per hari, metabolisme tubuh bisa berjalan lancar mengingat air sebagai pelarut unsur gizi dalam proses metabolisme. Konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi dan menurunkan risiko infeksi serta batu ginjal.
10. Beraktivitas fisik dan olahraga teratur. Kegiatan ini membantu mempertahankan berat badan normal. Juga meningkatkan kesegaran tubuh, memperlancar aliran arah, dan mencegah osteoporosis khususnya pada lansia.
11. Hindari minum minuman beralkohol. Alkohol, rokok, dan obat terlarang harus dihindari, karena membawa risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif, vaskuler, dan kanker.
12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang aman dan baik bagi kesehatan adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta citarasanya tidak rusak.
13. Baca label pada makanan kemasan. Label makanan kemasan harus berisikan tanggal kedaluwarsa, kandungan gizi, dan bahan aditif yang digunakan. Konsumen hendaknya berhati-hati dan memperhatikan label agar terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi, dan makanan yang berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal tidaknya makanan itu. (Ditjen Binkesmas Depkes RI, 13 : 1996)


Dengan semakin majunya teknologi dan beragamnya muncul hasil produksi pangan baik berupa makanan, minuman, atau bahan-bahan olahan lainnya, maka pemahaman akan 13 pesan gizi seimbang ini menjadi penting dipedomani setiap keluarga. Pengetahuan akan gizi semakin penting karena banyaknya iklan yang menawarkan secara meyakinkan secara sensasional akan manfaat atau khasiat produk mereka.



H. ZAT PERUSAK KECERDASAN

Disamping pentingnya gizi dalam memilihara kecerdasan dan memperlancar fungsi otak seseorang, namun juga ditemukan berbagai makanan atau minuman yang berbahaya karena merusak proses kerja otak, baik dalam merespon rangsangan, maupun proses melienasi. Baik yang bersifat sementara bahkan juga ada yang merusak jaringan syaraf otak. Zat atau minuman tersebut adalah Narkoba atau Nafza. NARKOBA (Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya) NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)

Narkoba atau Nafza pada mulanya digunakan sebagai obat penenang dengan resep dokter guna membantu pasien agar bisa istirahat atau tidur, atau juga digunakan sebagai obat perangsang agar pasien bisa lebih kuat dan aktif. Semuanya mengandung zat adiktif yang membuat seseorang ketagihan. Yang masuk dalam golongan narkotika adalah ganja, heroin (putauw), kokain, morfin. Sedangkan psikotropika dimaksudkan adalah zat atau minuman yang mengandung alkohol, seperti Ecstasy, LSD, Shabu-shabu dan lain-lain. Jenis dan bentuk serta efek zat tersebut adalah:

Tabel 2. Sifat dan Efek Narkoba terhadap Pisik dan Psikis
Nama & Bentuknya Pemakaian Efek Pisik Efek Psikis
Ganja (cimeng, gelek, dan mecin) bentuknya daunan dari tumbuhan be-lukar Dikunyah atau dicam-pur temba-kau lalu dihisap se-perti rokok Mabuk, mata merah dan bola mata membesar, bisa tertidur Perilaku di luar karakter; saat mengkonsumsi, tampak ramah, gembira, santai, perasaan sejahtera, atau pede. Over dosis bisa menimbulkan paranoid atau panik. Pemakaian dalam waktu lama menjadi bodoh, ketagihan, hilang kehendak, apatis dan suka menyendiri. Nafsu makan kurang dan terlihat kurus, mata sayu, dan lemah.
Putaw (Hero-in, PT, Etep) berupa olahan dari morfin berbentuk bubuk putih sampai ke-coklatan. Tetapi kekuatannya sampai 5 kali morfin Sebenarnya adalah obat penenang, yang digu-nakan de-ngan cara Dihisap se-perti rokok, disedot, di-suntik, dan dihirup via alumunium foil. Pemakaian pertama kali bisa mual, muntah, bola mata tertarik ke dalam, kegiatan syaraf otak terhenti, memperlam-bat perna-fasan & detak jantung, pembuluh darah mem-besar, dan mengurangi buang air. Saat mengkonsumsi, hilang rasa sakit, timbul perasaan bebas, senang, hangat, keinginan bersuka ria. Akibatnya, menimbulkan ketergantungan dan bila tak terpenuhi bola mata mengecil, hidung dan mata berair, sering menguap, bersin dan berkeringat, mual-mual, muntah dan diare, serta rasa sakit pada otot, tulang dan persendian.
Ecstasy(Inex) Berupa tablet warna coklat dan putih, dan kapsul warna merah muda, kuning dan bening Semula adalah obat perangsang yang diberi-kan dengan cara ditelan bersama air mineral Berkeringat, Bisa mual, muntah, mu-lut kering, ra-hang kaku, meningkatkan tekanan darah dan detak jantung dan suhu badan meninggi, mata berair, dan kehi-langan nafsu makan. serta perasaan tidak aman Perasaan santai, gembira, hangat, bertenaga, triping, disko, saling mengerti. Akibat pemakaian menimbulkan ketagihan, bila tak terpenuhi menimbulkan rasa gelisah, sakit kepala, kurangnafsu makan, denyut jantung melemah, berkurang, timbul khayalan yang menakutkan. Over dosis menyebabkan halusinasi, panik, muntah, diare kejang, dan bisa kematian.-
Shabu-shabu (ubas) berupa kristal putih seperti vetsin yang mudah larut dalam air. semacam obat pe-rangsang yg diberikan dengan cara dihisap Lebih kuat dari Ecstasy, bisa mem- percepat aktivitas tubuh, me- ningkatkan detak jantung dan tekanan darah, mulut kering dan selalu berkeringat. Timbulnya rasa gembira, tenaga bertambah, goyang, perasaan sehat, berkuasa dan percaya diri, nafsu makan turun, tidak mudah ngantuk, muncul halusinasi. Bila lama, menimbulkan suasana hati yang mudah berubah, rasa gelisah, mudah marah, bingung dan paranoid. Kelebihan bisa menim,bulkan muntah, kejang-kejang, dan kematian.-
Kokain (Coke, Charlie dan Snow) Bubuk putih Semula obat perangsang yang diberikan dgn cara dihisap Meningkatkan denyut jantung dan menguatkan tenaga Menimbulkan Euphoria atau perasaan senang yang ber-lebihan), menghilangkan stress/ gelisah, menjadi aktif dan atraktif serta membang-kitkan gairah. Over dosis bisa menimbulkan mabuk muntah, serta kejang-kejang.

Disamping obat-obatan di atas, juga terdapat berbagai jenis minuman psikotropika yang dampaknya tidak kalah dahsyatnya dibandingkan dengan narkoba adalah minuman keras. Minuman keras yang mengandung alkohol rendah dapat diperjual-belikan secara bebas, seperti tuak, beer, anchor beer, vodka atau ceper, topi miring, kamput, dan jony walker namun oleh pemakai diberi campuran tertentu seperti anggur sehingga menghasilkan minuman minuman yang memiliki dampak serius pada otak.

Untuk pertama, rasa minuman beralkohol tak enak, mual, namun kelamaan menjadi ketagihan dan sulit dihentikan. Efeknya terhadap tubuh dengan dosis kecil bisa menimbulkan tenaga, jadi kuat, berani dsb. Namun bila dosis tinggi bisa mabuk sampai muntah-muntah. Kehilangan dosis justru mengakibatkan lemah, lesu dan apatis dan menimbulkan ketergantungan.

Minuman keras bila dikonsumsi dalam waktu lama dengan dosis yang tidak tepat akan menimbulkan berbagai akibat, seperti bau badan, kerusakan hati, jantung pangkreas dan peradangan lambung, serta dapat merusak secara permanen jaringan system emosi (limbig), lemahnya daya ingat, menurunnya kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu; mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, melemahkan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi, sulit mengendalikan diri dan bisa terjerumus dalam tindakan pidana atau kriminal.

I. NARKOBA AKAN MENGECOH CARA KERJA OTAK

Pada umumnya Narkoba atau Nafza mengandung, amphetamine atau turunannya bernama methamphetamina, serta caffeine, bahkan juga kadang-kadang dicampur zat racun. Zat ini amat berbahaya bila digunakan diluar dosis dokter, dan hanya diperlukan untuk kepentingan mendesak atau untuk mengatasi gangguan yang lebih membahayakan pasien.

Methamphetamine ditemukan pada Perang Dunia II atas pesanan Adolf Hitler dengan simbol D-IX. Zat ini dibuat untuk membekali tentara agar berani melawan Sekutu. Sanggup bertempur sepanjang hari tanpa istirahat ,tanpa merasa lelah, serta tanpa rasa takut tertembak atau tertangkap Sekutu.

Untuk memberikan kekuatan kepada tentaranya, Hitler, memesankan kepada sekelompok ahli kimia Jerman untuk membuat zat yang bisa menjadikan tentara berani dan kuat bertempur sepanjang hari, dalam musim panas maupun dingin. Pada bulan November tahun 1944 tim itu berhasil mengembangkan Methamphtamine, sebagai turunan Amphetamine, dengan kode D-IX. Temuan ini langsung diuji cobakan kepada 18 orang tahanan Camp. Kosentrasi. Mereka diberi D-IX dan kemudian dipaksa berbaris sambil disuruh membawa beban seberat 20 kg di pundaknya. Apa yang terjadi?. Ke-18 tahanan itu sanggup mengelingi 150 kali lapangan sepanjang 600 m tanpa henti, atau sekitar 90 km. Mereka berjalan tanpa lelah bahkan terlihat dengan sukaria; bernyanyi dan bersiul. Tapi setelah 24 jam kemudian, dosisnya habis seluruh tahanan tersebut pingsan dan meregang nyawa, meninggal dengan sangat mengerikan!

Temuan obat ini sangat mengembirakan Hitler, dan direncanakan akan diberikan kepada tentaranya yang sedang bertempur. Kalaupun mereka kalah, Sekutu akan terjerat dengan tuduhan pembunuhan tahanan, dan bagi Hitler tentu saja dapat dijadikan upaya menutupi kekejamannya. Rahasia Hitler akan aman karena tentaranya tidak bisa diinterogasi Sekutu. Untung saja ini tidak jadi malapetaka, sebelum D-IX itu diproduksi secara masal, Hitler keburu menyerah kepada Sekutu. Temuan zat ini hilang begitu perang usai. Namun dimuncul kembali oleh mantan tentara untuk bersenang-senang dan menghilangkan rasa trauma perangnya. Namun karena lebih mudarh dari heroin dan sifat aditifnya yang tinggi, maka dalam waktu tak begitu lama obat-obatan ini menjalar ke seluruh dunia, dan bersamaan dengan ini bermunculan berbagai jenisnya. Sehingga narkoba menjadi produk yang dahsyat dan luar biasa pengaruhnya, melanda seluruh dunia tanpa pandang usia.

Jika digunakan pada saat yang tepat, methamphetamine memang memiliki kegunaan yang positif bagi tentara di medan perang, Dengan mengkonsumsi sesuai dosisnya, tentara menjadi kuat,tidak merasa sakit, tidak merasa lapar sekalipun tidak tidur.

Proses kerja methapetamine ini adalah mengalihkan proses kerja usus. Dalam keadaan normal, tubuh yang membutuhkan makanan mencarinya dari dalam usus kecil. Bila saripati makanan tidak ada dalam usus, lambung akan, ngantuk, dan atau letih.

Proses kerjanya amphetamine ini adalah mempengaruhi produksi hormon serotonin dalam otak. Serotonim ini adalah kimia otak yang bentuknya seperti benang dan berasal dari inti sel raphe yang terletak pada dasar otak. Fungsinya adalah mengirim sinyal empati, kebahagiaan, dan rasa bahagia bahkan rasa kenikmatan dan syahdu. Seretonim ini disimpan pada gelombang ujung benang syarat, bilamana ada sinyal dari panca indra yang menyenangkan, biasanya serotonim dikirim secara otomatis ke synapse, dan synapse yang mendapat serotonim ini meresakan sejuk bagaikan siraman air. Kondisi inilah yang membuat seseorang merasa suka ria, gembira atau bahagia. Setelah itu, segera serotonim diserap oleh sel-sel reseptor atau enzim gelombang dan orang akan bereaksi normal kembali.


Namun bila seseorang normal yang mengkonsumsi narkoba, maka akan terjadi pengecohan akan mekanisme kerja otak ini. Pemakaian narkoba dengan cara menghirup, menelan atau suntikan, membuat serotonim yang tersimpan ujung syarat terangsang keluar tanpa sinyal panca indra. Bahkan pengeluaran serotonim ini berlangsung lama selama darah masih mengandung amphetamine tersebut. Sedangkan enzim penyerap atau penghancur serotonim tidak berfungsi karena tidak adanya sinyal elektrik dari panca indra menjadi tak berfungsi untuk menyerapnya. Akibatnya, terjadi kebanjiran serotonim dalam waktu yang cukup lama. Kondisi inilah yang membuat pengguna narkoba merasa bahagia luar biasa dalam waktu relatif lama, sepadan dengan kebahagaian pada saat pesta perkawinan atau saat berbulan madu. Karena itu, zat ini bisa digunakan mengobati bermacam penyakit seperti ayan, schizophrenia, migren, dan hiperaktif pada anak-anak.

Bila kondisi ini terjadi berulang kali, serotonim pada ujung syaraf axon menjadi tidak peka. Sebab, narkoba telah memaksa pengeluran serotonim secara berlebihan, maka ujung syaraf axon kerdil, tak peka dan tidak normal. Ia menjadi sulit mengeluarkan seretonim dan tidak sensitif atas perintah sinyal panca indra. Akibatnya, sinyal pancaindra jadi tak mampu memproduksi serotonim untuk membanjiri synase otak seperti saat mengkonsumsi narkoba. Sehingga tak mengherankan, bagaimanapun baiknya kondisi yang diciptakan bagi pemakai, seperti disayangi orang tua, kaya, berpangkat, atau mungkin sekali terkenal, akan dianggap tak bisa menyamai apalagi melebihi kebahagian saat ia memakai narkoba. Ia jadi ketagihan dan selalu berusaha mencuri kesempatan agar bisa menggunakannya kembali pada lain kesempatan.

Karena durasi seseorang pengguna dan timbulnya rasa kebutuhan akan serotonim tadi pendek, hanya dalam waktu 5-7 hari, maka pemakai akan mengulang untuk mengkonsumsi kembali dalam rentang waktu satu minggu kemudian.

Pemakaian dalam waktu lama tidak saja membuat ujung saraf axon tidak peka, bahkan bisa jadi mati. Kalaupun tumbuh tunas baru, tetapi semakin tidak normal, dan akan mengeluarkan serotonim hanya melalui narkoba. Inilah yang menyebabkan munculnya ketagihan dan ketergantungan akan obat-obatan tersebut. Bila tidak mengkonsumsi menimbulkan reaksi pisik lemas mata berair, sampai kejang-kejang. Akibat penggunaan methamphetamine yang lainnya adalah detak jantung bertambah cepat, dan tekanan darah naik. Bila hal ini berkelanjutan, pembuluh darah kecil di otak bisa pecah hingga mengarah ke stroke..

Pengguna kronis juga bakal terserang radang saluran darah di jantung. Yang sangat mengerikan, bila sampai overdosis, pemakainya akan mengalami hyperthermia atau naiknya suhu tubuh disertai kejang-kejang yang bisa berujung maut. Mereka yang terbiasa dengan jarum suntik bisa tertular dengan penyakit lain seperi AIDS, Hepatitis, dan Penyakit Menular lainnya.

Dampak negatif lainnya, bila dosisnya hilang akan terlihat perubahan perilaku. Tiba-tiba saja sifat pemakai berubah menjadi resah, bingung, hingga susah tidur kasar, bebal, tak peduli lingkungan, paranoid atau ketakutan yang berlebihan,. Mereka akan sangat tergantung, sehingga mau melakukan perilaku kriminal untuk mendapatkan obat tersebut. Seperti tak sanggup membayar pinjaman, menipu, mencuri, bahkan cenderung melakukan tindakan kriminal, merampok, sampai membunuh sesama asalkan bisa mendapatkan barang haram itu.

Hidup untuk mendapatkan narkoba dan berpuas diri dengan itu, tanpa peduli lagi dengan apa dan siapa. Suatu pengorbanan kehidupan yang sia-sia, dan bila tidak cepat ditangani harus dibayar dengan jiwa, kematian !


J. MENGUATKAN FUNGSI OTAK

Untuk menjalankan 3 fungsi utama otak, sebagai 1) otak sebagai pengendali aktivitas, 2) otak sebagai pusat penyimpanan data, serta 3) otak sebagai pengendali kesimbangan, maka otak tidak hanya membutuhkan asupan gizi lainnya. Otak perlu diasupi dengan informasi dan sentuhan emosi. Dua jenis asupan ini diperlukan agar fungsi otak dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan Informasi yang dimaksud adalah berita, keterangan, pengertian, penjelasan, makna atas segala sesuatu, baik yang nyata maupun konseptual atau immaterial. Baik yang diperoleh dari pengalaman langsung, melalui alat indra, yang semi dengan penggunaan alat/media maupun tidak langsung. Ketersediaan informasi dalam jumlah memadai akan memudahkan otak menjalankan fungsinya menangkap rangsangan, menilai dan mengambil keputusan dan respon terhadap rangsangan tersebut secara tepat. Sementara emosi yang dimaksud adalah nilai-nilai yang berkaitan etika, estetika, serta kasih saying, sehingga otak dapat menilai benar salah, indah-tidaknya, serta terpuji tidaknya suatu respon. Informasi adalah kebutuhan otak bagian kiri sedangkan sentuhan emosi atau kasih sayang diperlukan untuk mengaktifkan otak kanan.

Fungsi otak yang terkait dengan informasi antara lain fungsi mengingat serta fungsi berbahasa. Anak yang setiap hari memperoleh berbagai informasi Disamping otak membutuhkan asupan gizi serta menghindari akan lebih mudah memilih atau mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya, sebab memorinya telah dilengkapi informasi itu. Seseorang akan menghindar dan mungkin berlari meninggalkan pantai bila air laut kering setelah gempa. Karena itu adalah tanda tsunami, yang pernah terjadi di Aceh beberapa tahun lalu. Informasi sangat diperlukan oleh otak dalam menjalankan fungsi pengendalian berbahasa atau komunikasi. Seseorang akan sulit melakukan komunikasi bila ia tidak memiliki informasi yang memadai untuk itu. Lupa saja nama teman, misalnya, membuat seseorang menghindar memulai bicara.

Agar anak memperoleh asupan informasi dan sentuhan emosi yang memadai, maka ada beberapa aktivitas yang mungkin bisa dilakukan orang tua.

1. Biasakan bicara kepada anak sedini mungkin, dengan memberitahu dia akan nama, terutama setiap sesuatu yang dilihat atau dirabanya, sehingga akan cepat terbentuk pemahaman, pengertian, dan konsep.

2. Ajak anak untuk mengenal sesuatunya secara nyata (tumbuhan, binatang, atau benda). Sehingga ia mengenalnya lebih komprehensif. Mengenali monyet, ular, atau ikan melalui gambar atau tayangan media, baru menggerakan paling banyak dua indra, mata dan telingga, sedangkan dengan menghadapkannya kepada benda nyata bisa mengaktifkan indra penciuman atau kulit atau rabaan. Ini tentu saja akan memberi pemahaman dan pembentukan melienasi otak secara tepat dan benar.

3. Bacakan kepada anak buku atau cerita sehingga ia cepat mengenal bahasa tulis dan pada gilirannya akan menimbulkan kegemarannya dalam membaca serta rasa senangnya akan buku. Bila seseorang rajin membaca buku, surat kabar, dan buku setiap hari, maka proses melienasi akan banyak tercipta pada otaknya.

4. Beri kesempatan kepada anak untuk mempelajari hal-hal baru, seperti belajar komputer, belajar keterampilan (nyopir atau bersepeda), termasuk memberi kesempatan untuk mempelajari gerakan tertentu Ini akan memberi kesempatan kepada anak untuk menyeimbangkan otak primitif atau refleks sehingga menyiapkan adanya koordinasi yang sejalan antara otak primitif, limbig dan otak pikirnya.

5. Perkenalkan anak dengan nilai-nilai etika, estetika, termasuk seni secepat mungkin, agar memori itu bisa mengisi belahan otak kanannya. Meskipun antara belahan kiri dan kanan otak sama menerima rangsangan indra, namun kenyataannya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menggunakan hanya salah satu bagian dari belahan otak tersebut. Fungsi dominan yang digunakan oleh seseorang tersebut akan mempengaruhi aktivitasnya dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ditemui dalam kehidupan dan pekerjaannya. Bila otak kiri yang dominan orang hanya cenderung mementingkan dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan akibat tindakannya bagi orang lain. Mereka mungkin cerdas dalam belajar, tetapi tidak cerdas dalam mengelola emosional. Untuk menjaga keseimbangan fungsi kedua belahan otak ini, anak perlu asupan informasi dan nilai-nilai estetika agar cerdas secara intelektual dan emosional.

Tidak ada komentar: